Berbagi rezeki dengan sesama merupakan anjuran dan merupakan salah satu ibadah yang bernilai pahala besar sebagaimana tercatat dalam Al-Quran. Selain itu berbagi juga merupakan nilai luhur yang terus dijunjung tinggi dalam budaya kita. Salah satu cara untuk mewujudkan semua ini adalah melalui program wakaf produktif. Wakaf produktif tidak hanya tentang memberikan bantuan finansial kepada yang membutuhkan, tetapi juga membantu mereka untuk mandiri secara ekonomi. Ziswaf (Zakat, infak, sedekah, dan wakaf) merupakan instrumen penting dalam ajaran Islam yang bertujuan memberdayakan potensi ekonomi kaum muslimin. Akan tetapi, karakteristik zakat dan wakaf sedikit berbeda. Zakat sifatnya wajib dan menjadi rukun Islam, sedangkan wakaf bersifat sunnah muakkadah (yang sangat dianjurkan).
Anjuran ini mendorong BPRS Botani untuk mengajak seluruh karyawannya dalam aksi GASIBU. Apa sih GASIBU itu sendiri? GASIBU merupakan singkatan dari Gerakan Seribu Sehari. Mengapa seribu? Karena banyak diantara kita itu meremehkan uang seribu. Ketika uang seribu jatuh, banyak dari kita kerap kali bersikap acuh, “yah cuma seribu aja”. Tapi tahu kah anda? Apabila per orang mengumpulkan uang seribunya sehari, maka dalam sebulan menjadi tiga puluh ribu. Jika kita ambil contoh, 20 orang yang mengumpulkan uang tersebut dalam sebulan, akan terkumpul sebesar Rp. 600.000. Uang tersebut dapat kita berikan kepada mereka yang membutuhkan. Jadi uang seribu yang telah dikumpulkan akan disalurkan melalui program Ziswaf kami yang berkolaborasi dengan Badan Zakat IPB.
Pertanggal 24 November 2023 Gerakan Seribu Sehari (Gasibu) muncul sebagai inisiatif BPRS Botani yang mengajak karyawan BPRS Botani untuk berpartisipasi aktif dalam program wakaf produktif. Program wakaf produktif memberikan dukungan untuk penggalangan, pengelolaan, dan pendistribusian dana wakaf IPB. Hal ini bisa melibatkan berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, dan usaha mikro. Gerakan Seribu Sehari yang terealisasi ini Ide dasarnya yakni setiap orang diajak untuk melakukan satu tindakan kebaikan setiap hari dengan menyisihkan sebagian rezekinya dan memasukan uang tersebut kedalam kotak yang telah disediakan disetiap kantor atau kantor kas BPRS Botani. Jadi, setiap hari, seluruh karyawan BPRS Botani dapat menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan mereka untuk wakaf.
Dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk mendukung program wakaf produktif, seperti pemberian WAKAF BEASISWA (Wakaf produktif untuk membantu mahasiswa dalam pembayaran UKT dan kebutuhan biaya lainnya), WAKAF SAWAH/LAHAN (Wakaf produktif untuk kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengembangan usaha pertanian berbasis wakaf), WAKAF TERNAK PRODUKTIF (Wakaf produktif untuk pemberdayaan peternak serta meningkatkan produktifitas dan kesejahteraannya), WAKAF RUMAH (Wakaf produktif dengan skema kos bersifat komersial dan sosial (membantu mahasiswa kurang mampu), MATTJIK SCHOLARSHIP (Wakaf produktif untuk membantu mahasiswa dalam pembayaran UKT dan kebutuhan biaya lainnya),
IPB BERWAKAF (Wakaf produktif untuk mendukung biaya pendidikan, penelitian, kesehatan, dan kesejahteraan), DRINKING WATER STATION (Wakaf sosial untuk menyediakan air minum sehat dan gratis bagi civitas akademika IPB dan masyarakat umum, IPB MEMORIAL PARK (Wakaf sosial untuk fasilitasi lahan pemakaman untuk dosen, tenaga kependidikan, keluarga, dan civitas IPB), WAKAF ALAT KESEHATAN (Wakaf sosial untuk menunjang proses pelayanan kesehatan di poliklinik IPB University), WAKAF ALAT LAB.
Gerakan Seribu Sehari juga bertujuan untuk membangun semangat gotong royong dan kepedulian kepada sesama. Tidak menutup kemungkinan BPRS Botani untuk mengajak seluruh masyarakat dalam bergabung dalam Gerakan Seribu Sehari. Namun hal ini masih didiskusikan oleh pihak yang terlibat. Gerakan Seribu Sehari merupakan upaya bersama untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat melalui keterlibatan aktif dan berkelanjutan. Dengan bergabung dalam gerakan ini, setiap langkah kecil yang diambil oleh individu akan menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju kesejahteraan Bersama baik di dunia maupun di akhirat nanti. Mari bersama-sama menjadikan Gerakan Seribu Sehari sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya kebaikan yang kita warisi dan teruskan.
Redaksi oleh BPRS Botani