Jakarta, 25 Februari 2025 – BPRS Botani meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Indonesia Sharia and Halal Top Brand Awards 2025 yang diselenggarakan di The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Penghargaan ini diberikan dalam kategori Indonesia Best Sharia Rural Bank 2025 with the Development of Sustainable Sharia Economic Ecosystem through Productive Waqf Management (Category: Sharia Rural Bank). Acara penganugerahan ini diwakilkan oleh jajaran pengurus BPRS Botani, Prof. Dr. Ir. Lukman M. Baga, MAEc (Komisaris), Dr. H. Salahuddin El Ayyubi, Lc, MA (DPS), dan Budy Sutra Darmawan, S.E. (Direktur).
Acara Indonesia Sharia and Halal Top Brand Awards 2025 mengusung tema Creating Halal and Sharia Ecosystem through Digitalization to Increase Economic Resilience. Tema yang diusung menyoroti konsistensi bisnis syariah dan bisnis ekonomi syariah berbasis digital sehingga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi nasional berbasis syariah. Ajang ini menjadi wadah bagi berbagai pelaku industri syariah dan halal untuk mendapatkan apresiasi atas kontribusi mereka dalam mengembangkan sektor tersebut di Indonesia.
Muhamad Ihsan selaku CEO & Chief Editor Warta Ekonomi Group dalam paparannya mengatakan, kondisi ekonomi syariah mengalami pertumbuhan secara konsisten dari tahun ke tahun dan akan terus tumbuh hingga perkiraan tahun 2027, sehingga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Berdasarkan data, total aset keuangan syariah Indonesia pada 2023 mencapai Rp 2.582,25 triliun.
Pada 2024, nilai aset under management tumbuh 18,2% dan aset sukuk tumbuh 12,9%. Penelitian Warta Ekonomi menunjukkan bahwa 31,3% perusahaan syariah memiliki laba dan aset yang tumbuh di atas 10%. Sementara itu, 69,8% perusahaan telah mengembangkan digitalisasi dan bertransformasi secara menyeluruh. Penerapan GCG dan program CSR juga menjadi indikator penting dalam mengukur kredibilitas perusahaan syariah. Dari data, 89,62% perusahaan telah merealisasikan kebijakan GCG secara tertulis dan 44,3% perusahaan melakukan aspek CSR sehingga dari data tersebut Warta Ekonimi dapat melaksanakan ajang Indonesia Sharia and Halal Top Brand Awards 2025.
BPRS tidak hanya berperan sebagai institusi keuangan, tetapi juga sebagai katalisator dalam membangun ekonomi umat yang lebih kuat dan berkelanjutan. Menurut narasumber yaitu Ir. H.Adiwarman A. Karim, S.E., M.B.A., M.A.E.P. sebagai Ahli ekonomi syariah Indonesia mengatakan ada 5 poin penting tentang ekonomi syariah. Pertama, ekonomi syariah berbeda dengan ekonomi konvensional karena harus diikuti transaksi di sektor real. Kedua, ekonomi syariah harus mudah diakses oleh masyarakat melalui digitalisasi. Ketiga, keuangan syariah harus memiliki 3 pilar: sosial, finansial, dan spiritual. Keempat, kita harus berinovasi dalam koridor syariah untuk mengikuti perubahan dunia. Kelima, dengan menerapkan poin-poin tersebut, kita dapat membawa masyarakat ke dalam ekonomi yang Sejahtera.
Sedangkan Prof. Sutan Emir Hidayat, Ph.D. sebagai Direktur Warta Ekonomi Group mengatakan data global yang kita bisa akses menunjukan bahwa industry halal itu mempunyai potensi yang besar, sebab spending masyarakat muslim global diproyeksikan akan terus meningkat. Dalam catatan global muslim indeks, Indonesia dan Malaysia menjadi salah satu destinasi muslim terbaik. Selain itu, kita patut syukuri karena muatan ekonomi syariah yang ada di dalam UU no. 59/2024 tentang RJPN 2025-2045 telah memaparkan arah kebijakan jangka panjang ekonomi keuangan syariah dan termuat dalam RJPN 2025-2024 telah mengakomodasi keseluruhan aspek ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.
Sebagai perwakilan, penghargaan Indonesia Best Sharia Rural Bank 2025 with the Development of Sustainable Sharia Economic Ecosystem through Productive Waqf Management diterima oleh Prof. Dr. Ir. Lukman M. Baga, MAEc (Komisaris BPRS Botani) mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT serta berterima kasih kepada Warta Ekonomi atas apresiasi yang diberikan kepada BPRS Botani Bina Rahmah. Sebagai BPRS yang dimiliki oleh IPB University, pencapaian ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri.
“Kami memiliki misi untuk berkontribusi dalam sektor pertanian, yang selama ini dianggap berisiko tinggi dan sering ditinggalkan. Alhamdulillah, portofolio pembiayaan kami saat ini mencapai 60-70% di sektor pertanian dan minuman. Kami berharap dukungan dari semua pihak karena segmentasi ini perlu digarap dengan serius, khususnya dalam pengembangan legalitas sektor agribisnis dan produk halal. Mohon doanya agar sektor agribisnis ini dapat terus berkembang,” ujarnya.
Penghargaan yang telah diberikan menjadi bukti nyata komitmen BPRS Botani dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur BPRS Botani, Budy Sutra Darmawan S.E. menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan yang diterima. “Ini adalah hasil dari kerja keras seluruh tim BPRS Botani dalam menghadirkan layanan keuangan syariah yang inovatif dan berdaya guna bagi masyarakat. Pengelolaan wakaf produktif menjadi salah satu strategi utama kami dalam menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang lebih kuat dan berkelanjutan,”
BPRS Botani terus memperluas jangkauan layanan perbankan syariah sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro dan kecil. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ekonomi digital, BPRS Botani terus melakukan transformasi layanan berbasis teknologi untuk memperkuat sistem keuangan syariah yang inklusif dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia dalam menjadikan negara ini sebagai pusat ekonomi syariah global.
Penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan atas kontribusi BPRS Botani dalam industri perbankan syariah, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus menghadirkan inovasi dan layanan terbaik bagi masyarakat. Ke depan, BPRS Botani berkomitmen untuk terus memperluas dan memperkuat ekosistem ekonomi syariah melalui berbagai inisiatif strategis yang berfokus pada keberlanjutan dan inklusivitas.
Baca juga : BPRS Botani meraih penghargaan CNBC Indonesia, Sharia Money: BPRS Sharia Awards (Des, 2024)